Penguat Umpan Balik (Feed Back) Positif


Penggunaan utama dari umpan balik positif adalah dalam osilator. Rangkaian yang membangkitkan sinyal output tanpa sinyal input. Dalam sebuah osilator, sebagian dari output diberikan kembali ke input; sinyal umpan balik ini adalah satu-satunya input ke penguat dalam.

Sebuah tegangan V yang menggerakkan terminal kesalahan (error terminals) dari penguat. Sinyal yang diperkuat AV menggerakkan rangkaian umpan balik untuk menimbulkan tegangan umpan balik ABV. Tegangan ini kembali ke titik x. jika pergeseran fase melalui penguat daln rangkaian umpan balik benar, sinyal pada titik x akan tepat sefase dengan sinyal yang menggerakkan teminal kesalahan dari penguat. Dinyatakan dengan cara lain, jika pergeseran fase keliling seluruh loop adalah 0o, kita dapatkan umpan balik positif. Harga dari AB (penguatan loop)adalah penting. Dalam osilator praktis, harga dari penguatan loop AB lebih besar dari satu, jika daya dipasang. Tegangan permulaan (starting voltage) dari sebuah osilator terpasang pada tiap resistor didalam osilator. Tiap resistor membangkitkan tegangan derau(noise); tegangan ini ditimbulkan oleh gerakan random dari elektron dalam resistor.

Osilator Pergeseran Fase
Pada sebuah osilator pergeseran fase, penguat mempunyai pergeseran fase 180o karena sinyal menggerakkan input inverting. Output penguat diberikan kembali ke tiga jaringan mendahului kaskade (Penguat). Jaringan mendahului menimbulkan pergeseran fase 0o dan 90o, tergantung pada frekuensi. Karena itu, pada frekuensi tertentu pergeseran fase total dari tiga jaringan mendahului sama dengan 180o. Hasilnya pergeseran fase keliling seluruh loop akan menjadi 360o Ekivalen dengan 0o. Jika AB pada frekuensi ini lebih besar dari pada satu, osilasi dapat dimulai.

Osilator jembatan Wien
Osilator Jembatan Wien adalah rangkaian osilator standar untuk semua frekuensi rendah dalam jangkauan 5Hz sampai kira-kira 1MHz. Ini hampir selalu dipakai dalam pembangkit audio komersil dan biasanya lebih disukai untuk penggunaan frekuensi rendah lainnya. Untuk memahami bagaimana osilator Wien bekerja, kita harus memahami jaringan lead lag.
Dengan rangkaian umpan balik, untuk frekuensi rendah sudut fase mendahului dan untuk frekuensi tinggi ketinggalan. Yang terutama penting ada satu frekuensi dimana pergeseran fase tepat sama dengan 0o. Sifat yang penting ini memungkinkan jaringan lead lag menentukan frekuensi osilasi. Osilator Jembatan Wien menggunakan umpan balik positif dan negatif. Umpan balik positif melalui jaringan lead lag ke input non-inverting. Umpan balik negatif melalui pembagi tegangan ke input inverting.
Jaringan lead lag adalah sisi kiri dari jembatan dan pembagi tegangan pada sisi kanan. Jembatan khusus ini dikenal sebagai Jembatan Wien dan digunakan dalam berbagai aplikasi disamping osilator. Tegangan kesalahan adalah output dari jembatan. Jika jembatan mendekati seimbang, maka tegangan kesalahan mendekati nol. Jembatan ini merupakan contoh dari saringan takik (notch filter), sebuah rangkaian dengan output nol pada frekuensi tertentu.

Osilator LC
Walaupun pada frekuensi rendah baik sekali, osilator jembatan Wien tidak cocok untuk frekuensi tinggi diatas 1MHz. Harga R dan C nya menjadi terlalu kecil dan pergeseran fase dari penguat menjadi persoalan. Osilator LC digunakan pada frekuensi kurang dari 1 sampai diatas 500MHz. Dengan sebuah penguat dan rangkaian resistan LC kita dapat mengumpan balik sinyal dengan amplitudo dan fase yang benar untuk memungkinkan osilasi.

Osilator CE
Osilator CE terbagi menjadi 4 yaitu :
1) Osilator Hartley, osilator ini banyak digunakan dalam radio transistor dan alat penerima hiburan lainnya. Pada osilator ini induktor yang ditap (tapped) sebagai sinyal umpan balik kembali ke basis.
2) Osilator Colpitts, merupakan rangkaian yang baik sekali dan banyak digunakan dalam pembangkit sinyal komersil diatas 1MHz. kapasitor jenis ini mengandalkan tap kapasitif bukan tap induktif. Tegangan yang ditimbulkan C2 digunakan untuk menggerakkan basis.
3) Osilator Clapp, osilator ini mirip dengan osilator colpitts karena adanya tap kapasitif. Tetapi cabang induktif, mempunyai kapasitor C3. Osilator ini menghasilkan frekuensi yang lebih stabil dari pada osilator Colpitts
4) Osilator Crystal Kuarts, osilator ini mengandalkan ketelitian dan kestabilan frekuensi. Dalam rangkaian ekivalen AC, sinyal umpan balik datang dari tap kapasitif. Kristal bekerja seperti sebuah induktor yang besar dalam hubungan seri dengan sebuah kapasitor yang kecil.
Umpan balik ringan (B kecil) menghasilkan operasi kelas A. Dengan umpan balik ringan harga dari A hanya sedikit lebih besar dai 1/B. Jika dipasang daya, osilasi terjadi dan sinyal berayun makin lama makin besar dari garis beban AC. Dengan penambahan ayunan sinyal ini, operasi berubah dari sinyal kecil ke sinyal besar. Penguatan tegangan sinyal besar adalah lebih kecil dari pada penguatan tegangan sinyal kecil; karena itu dengan umpan balik ringan harga dari AB dapat berkurang menjadi satu tanpa pemotongan.
Dengan umpan balik berat (B besar) pemotongan terjadi pada salah satu atau kedua puncak, tergantung pada rangkaian osilator, Jumlah umpan balik dan faktor-faktor lainnya. Hal ini mengurangi penguatan dan mengurangi AB menjadi satu. Jika umpan balik terlalu berat kita kehilangan beberapa sinyal output.

Kristal Kuarts
Beberapa kristal yang ditemukan di alam menunjukkan efek piezoelekrik (Gelombang elektromagnetik yang menentukan frekensi getaran); jika kita memasang tegangan AC melalui kristal kuarts mereka akan bervibrasi pada frekuensi dari tegangan AC yang dipasang. Bahan utama yang menimbulkan efek piezoelekrik ini adalah Kuarts, garam Rochelle, dan tourmaline.
Garam Rochelle mempunyai aktivitas piezoelekrik yang besar untuk suatu tegangan AC yang diberikan. Mereka bervibrasi lebih dari Kuarts atau tourmaline. Secara mekanis, mereka adalah yang paling lemah karena mudah pecah. Garam Rochelle telah digunakan untuk membuat microphone, pickup gramophone, headset, dan pengeras suara.
Tourmaline menunjukkan aktivitas piezoelekrik yang terkecil, tetapi diantara ketiganya paling kuat. Kristal ini juga yang paling mahal. Kadang-kadang digunakan pada frekuensi yang sangat tinggi.
Kuarts adalah kompromi antara aktivitas piezoelekrik dari garam Rochellle dan kekuatan dari tourmalline. Karena tidak mahal dan dapat diperoleh di alam, kuarts digunakan secara luas untuk osilator RF dan filter. Bentuk alami dari kuarts adalah prisma heksagonal dengan piramid pada ujung-ujungnya. Untuk mendapatkan kristal yang berguna dari sini kita harus mengiris lempeng empat persegi panjang dari kristal alam. Jumlah lempeng yang diperoleh dari kristal alam tergantung pada ukuran dari lempeng dan sudut pemotongan. Untuk pengunaan dalam rangkaian elektronika, lempeng harus dipasang antara dua pelat logam dalam rangkaian; jumlah vibrasi kristal tergantung pada frekuensi dari tegangan yang dipasang. Dengan mengubah frekuensi kita dapat menemukan frekuensi resonan dimana vibrasi kristal mencapai aksimum. Karena energi untuk vibrasi harus diberikan oleh sumber AC, arus AC menjadi maksimum pada tiap frekuensi resonan.
Untuk waktu yang lama kristal dipotong dan dipasang untuk bervibrasi paling baik pada salah satu frekuensi resonannya, biasanya frekuensi dasar atau frekuensi yang terendah. Frekuensi resonan yang lebih tinggi disebut nada tambahan adalah hampir kelipatan eksak dari frekuensi dasar. Kristal kuarts bekerja dengan baik sampai 10MHz pada frekuensi dasar. Untuk mencapai frekuensi yang lebih tinggi dapat menggunakan kristal yang dipasang untuk bervibrasi pada nada tambahan dengan cara ini, kita dapat mencapai frekuensi sampai 100MHz.
Sebab lain yang tak kentara dari osilasi frekuensi tinggi adalah loop pertanahan, perbedaan potensial antara kedua loop tertanahan. Semua pertanahan AC secara ideal paa potensial yang sama. Tetapi dalam kenyataannya casis atau apapun yang bertindak sebagai tanah mempunyai sedikit impedensi yang tidak nol yang bertambah dengan frekuensi. Karena itu jika arus pertanahan AC dari tingkat yang lebih dulu, kita mendapatkan cukup umpan balik positif yang tidak diinginkan yang menyebabkan osilasi. Pemecahan untuk persoalan loop pertanahan adalah tata letak yang tepat dari tiap tingkat untuk mencegah arus pertanahan AC dari tingkat yang belakang mengalir melalui lintasan pertanahan tingkat yang lebih dulu. Satu cara menyelesaikannya adalah dengan sistem pertanahan satu titik, hal ini berarti mengembalikan pertanahan semua tingkat ke satu titik. Dengan cara ini tidak ada perbedaan potensial antara dua titik pertanahan.

THYRISTOR
Thyristor adalah alat semikonuktor empat lapis yang digunakan umpan balik dalam untuk menimbulkan gerak pengancingan. Pengancingan ideal adalah cara khusus untuk menggabungkan transistor pengimbang. Pengancing ideal (Ideal Latch) dapat berada pada salah satu keadaan yakni tebuka atau tertutup. Jika berada pada kedudukan terbuka, dia tetap terbuka sampai suatu arus input mendorongnya untuk menutup. Jika dalam keadaan tertutup, dia tetap pada kedudukan tersebut sampai suatu arus mendorongnya untuk membuka.

Dioda Empat Lapis
Dioda empat lapis (disebut juga dioda Shockley) diklasifiksikan sebagai dioda karena mempunyai dua penghubung luar. Karena mempunyai empat daerah (region) yang didop. Dioda terebut sering disebut dioda PNPN. Cara untuk menutup dioda empat lapis ialah dengan breakover. Ini berarti menaikkan tegangan catu yang cukup untuk merusak salah satu dioda kolektor. Jika hal ini terjadi, arus yang bertambah mulai menggerakkan regeneratif dan kedua transistor jenuh. Secara ideal, dioda empat lapis kemudian tampak dihubung singkat atau tertutup. Secara ideal, dioda empat lapis kemudian kemudian tampak dihubung singkat (shorted) atau tertutup. Sedangkan untuk membuka dioda empat lapis adalah dengan penurunan arus rendah. Hal ini berarti mengurangi tegangan catu hampir menjadi nol, dimana titik tersebut transistor keluar dari keadaan jenuh dan regenerasi membuka pengancing. Transistor dalam keluar dari keadaan jenuh jika arus dikurangi ke harga yang rendah yang disebut arus penahan (holding current).

Silicon Controlled Rectifier (SCR)
Silicon Controlled Recrifier merupakan empat daerah yang didop yang dipisahkan menjadi dua transistor. Ini berarti silicn controlled Rectifier (SCR) ekivalen dengan pengancing dengan input penyulut luar ke basis bawah. Sekali dikancing SCR tetap terkancing untuk selamanya. Cara untuk membukanya adalah mengurangi arus dibawah arus penahan (holding current). Gerakannya kemudian serupa dengan dioda empat lapis; penurunan arus rendah menggerakkan kedua transistor dalam terputus dan SCR terbuka. Transistor UniJunction mempunyai dua daerah yang didop dengan tiga penghubung luar; emiter, basis 1 dan basis2. 

0 komentar: